Agar SIA selalu memberikan manfaat yang maksimal bagi perusahaan, maka
perlu diadakan penilaian terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi di
perusahaan tersebut. Tujuan pokok diadakannya penilaian terhadap kinerja adalah
untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan
tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan
manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran (Mulyadi,
1993). Sedangkan manfaat penilaian menurut Mulyadi (1993) adalah :
a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotifan
karyawan secara maksimal.
b. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan karyawan seperti
promosi, transfer dan pemberhentian.
c. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan, pengembangan karyawan dan
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerja mereka.
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
Jadi jelaslah penilaian terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi
merupakan hal yang sangat penting agar SIA dapat memberikan manfaat yang
maksimal bagi perusahaan. Sehingga pengungkapan terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja SIA perlu dilakukan secara akurat.
Alasan lain terhadap pentingnya penilaian terhadap kinerja Sistem Informasi
Akuntansi adalah untuk membantu keberhasilan pengembangan Sistem Informasi
Akuntansi itu sendiri. Menurut Ives, Hamilton dan Davis (dalam Sularso, 2003)
proses sistem informasi melibatkan proses pengembangan, proses operasi, dan
proses penggunaan. Apapun jenisnya, proses sistem informasi formal mencakup
tiga proses tersebut. Proses pengembangan merupakan proses paling awal dalam
kesuluruhan proses sistem informasi karena proses ini dimaksudkan untuk
menciptakan sistem informasi. Keberhasilan proses pengembangan sistem
informasi merupakan lagkah awal terhadap efektifitas sistem informasi secara
keseluruhan. Itu upaya mengungkap faktor-faktor yang berpengaruh di balik
keberhasilan pengembangan sistem informasi menjadi hal yang sangat penting.
Pengkajian terhadap faktor-faktor yang mendukung keberhasilan
pengembangan sistem informasi dalam organisasi bisa dikatakan suatu langkah
strategis dalam mengelola investasi prasarana Sistem Informasi Akuntansi bagi
organisasi. Dengan diketahui dan dipertimbangkannya faktor-faktor pendukung
keberhasilan pengembangan sistem informasi akan bisa diperkecil.
Perbedaan mendasar penelitian ini dengan penilitian yang dilakukan oleh
Rainer dan Watson (1995), Yoon et al. (1995) dan Soegiharto (2001) yaitu
a) Jenis sistem informasi pada penelitian Rainer dan Watson (1995) dan
Yoon et al. adalah expert systems dan expert information systems.
Sedangkan penelitian ini menggunakan jenis sistem informasi akuntansi.
b) waktu, tempat dan responden yang diteliti dalam penelitian ini sangat
jelas berbeda dengan penelitian terdahulu. Dalam penelitian Rainer dan
Watson (1995) respondennya berasal dari tiga kelompok sampel yaitu
eksekutif (18 orang), profesional expert information system (EIS) (18
orang) dan konsultan (12 orang) dengan mengambil tempat penelitian di
Amerika. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yoon et al. (1995) pada
tahun 1995, respondennya adalah manajer proyek sebanyak 170 orang
pada perusahaan IBM di seluruh dunia dan mengambil tempat di
Amerika. Penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001) terdiri dari
perusahaan manufaktur, pertambangan, jasa retail, transportasi, rumah
sakit dan lain-lain. Sedangkan pada penelitian ini mempunyai target
responden para karyawan yang menggunakan Sistem Informasi
Akuntansi dengan mengkhususkan pada perusahaan jasa perbankan.
Penelitian terdahulu semuanya mengambil tempat di luar negeri yang
memiliki etos kerja dan kebudayaan yang berbeda dengan Indonesia,
sehingga sangat potensial bila hasil penelitian sebelumnya terjadi
perbedaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disebutkan di atas maka penelitian
ini akan menguji signifikansi faktor-faktor kualitas informasi, keterlibatan
pengguna, dukungan manajemen puncak dan dampak terhadap pengguna terhadap
kinerja Sistem Informasi Akuntansi secara lebih spesifik, yaitu pada perusahaan
jasa perbankan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka pokok permasalahan dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah faktor kualitas informasi berpengaruh terhadap kinerja SIA pada
perusahaan jasa perbankan?
2. Apakah faktor keterlibatan pengguna berpengaruh terhadap kinerja SIA pada
perusahaan jasa perbankan?
3. Apakah faktor dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja
SIA pada perusahaan jasa perbankan?
4. Apakah faktor dampak terhadap pengguna berpengaruh terhadap kinerja SIA
pada perusahaan jasa perbankan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah menjelaskan secara
empiris faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA yaitu :
1. Untuk mengetahui apakah faktor kualitas informasi berpengaruh terhadap
kinerja SIA pada perusahaan jasa perbankan.
2. Untuk mengetahui apakah faktor keterlibatan pengguna berpengaruh
terhadap kinerja SIA pada perusahaan jasa perbankan.
3. Untuk mengetahui apakah faktor dukungan manajemen puncak berpengaruh
terhadap kinerja SIA pada perusahaan jasa perbankan.
4. Untuk mengetahui apakah faktor dampak terhadap pengguna berpengaruh
terhadap kinerja SIA pada perusahaan jasa perbankan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Bagi praktisi akademik, memberikan kontribusi untuk pengembangan SIA
secara teori maupun praktek di Indonesia khususnya di bidang perbankan.
2. Bagi praktisi perbankan, hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan serta kebijakan yang berhubungan dengan
penelitian terhadap kinerja SIA di perusahaan.
3. Dokumentasi ilmiah yang bermanfaat bagi peniliti berikutnya yang
memiliki persamaan tujuan dengan penelitian ini.
http://etd.eprints.ums.ac.id/2150/1/B200040169.pdf
0 komentar:
Posting Komentar