Selasa, 28 Desember 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT

Agar SIA selalu memberikan manfaat yang maksimal bagi perusahaan, maka
perlu diadakan penilaian terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi di
perusahaan tersebut. Tujuan pokok diadakannya penilaian terhadap kinerja adalah
untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan
tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan
manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran (Mulyadi,
1993). Sedangkan manfaat penilaian menurut Mulyadi (1993) adalah :
a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotifan
karyawan secara maksimal.
b. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan karyawan seperti
promosi, transfer dan pemberhentian.
c. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan, pengembangan karyawan dan
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerja mereka.
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
Jadi jelaslah penilaian terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi
merupakan hal yang sangat penting agar SIA dapat memberikan manfaat yang
maksimal bagi perusahaan. Sehingga pengungkapan terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja SIA perlu dilakukan secara akurat.
Alasan lain terhadap pentingnya penilaian terhadap kinerja Sistem Informasi
Akuntansi adalah untuk membantu keberhasilan pengembangan Sistem Informasi
Akuntansi itu sendiri. Menurut Ives, Hamilton dan Davis (dalam Sularso, 2003)
proses sistem informasi melibatkan proses pengembangan, proses operasi, dan
proses penggunaan. Apapun jenisnya, proses sistem informasi formal mencakup
tiga proses tersebut. Proses pengembangan merupakan proses paling awal dalam
kesuluruhan proses sistem informasi karena proses ini dimaksudkan untuk
menciptakan sistem informasi. Keberhasilan proses pengembangan sistem
informasi merupakan lagkah awal terhadap efektifitas sistem informasi secara
keseluruhan. Itu upaya mengungkap faktor-faktor yang berpengaruh di balik
keberhasilan pengembangan sistem informasi menjadi hal yang sangat penting.
Pengkajian terhadap faktor-faktor yang mendukung keberhasilan
pengembangan sistem informasi dalam organisasi bisa dikatakan suatu langkah
strategis dalam mengelola investasi prasarana Sistem Informasi Akuntansi bagi
organisasi. Dengan diketahui dan dipertimbangkannya faktor-faktor pendukung
keberhasilan pengembangan sistem informasi akan bisa diperkecil.
Perbedaan mendasar penelitian ini dengan penilitian yang dilakukan oleh
Rainer dan Watson (1995), Yoon et al. (1995) dan Soegiharto (2001) yaitu
a) Jenis sistem informasi pada penelitian Rainer dan Watson (1995) dan
Yoon et al. adalah expert systems dan expert information systems.
Sedangkan penelitian ini menggunakan jenis sistem informasi akuntansi.
b) waktu, tempat dan responden yang diteliti dalam penelitian ini sangat
jelas berbeda dengan penelitian terdahulu. Dalam penelitian Rainer dan
Watson (1995) respondennya berasal dari tiga kelompok sampel yaitu
eksekutif (18 orang), profesional expert information system (EIS) (18
orang) dan konsultan (12 orang) dengan mengambil tempat penelitian di
Amerika. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yoon et al. (1995) pada
tahun 1995, respondennya adalah manajer proyek sebanyak 170 orang
pada perusahaan IBM di seluruh dunia dan mengambil tempat di
Amerika. Penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001) terdiri dari
perusahaan manufaktur, pertambangan, jasa retail, transportasi, rumah
sakit dan lain-lain. Sedangkan pada penelitian ini mempunyai target
responden para karyawan yang menggunakan Sistem Informasi
Akuntansi dengan mengkhususkan pada perusahaan jasa perbankan.
Penelitian terdahulu semuanya mengambil tempat di luar negeri yang
memiliki etos kerja dan kebudayaan yang berbeda dengan Indonesia,
sehingga sangat potensial bila hasil penelitian sebelumnya terjadi
perbedaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disebutkan di atas maka penelitian
ini akan menguji signifikansi faktor-faktor kualitas informasi, keterlibatan
pengguna, dukungan manajemen puncak dan dampak terhadap pengguna terhadap
kinerja Sistem Informasi Akuntansi secara lebih spesifik, yaitu pada perusahaan
jasa perbankan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka pokok permasalahan dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah faktor kualitas informasi berpengaruh terhadap kinerja SIA pada
perusahaan jasa perbankan?
2. Apakah faktor keterlibatan pengguna berpengaruh terhadap kinerja SIA pada
perusahaan jasa perbankan?
3. Apakah faktor dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja
SIA pada perusahaan jasa perbankan?
4. Apakah faktor dampak terhadap pengguna berpengaruh terhadap kinerja SIA
pada perusahaan jasa perbankan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah menjelaskan secara
empiris faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA yaitu :
1. Untuk mengetahui apakah faktor kualitas informasi berpengaruh terhadap
kinerja SIA pada perusahaan jasa perbankan.
2. Untuk mengetahui apakah faktor keterlibatan pengguna berpengaruh
terhadap kinerja SIA pada perusahaan jasa perbankan.
3. Untuk mengetahui apakah faktor dukungan manajemen puncak berpengaruh
terhadap kinerja SIA pada perusahaan jasa perbankan.
4. Untuk mengetahui apakah faktor dampak terhadap pengguna berpengaruh
terhadap kinerja SIA pada perusahaan jasa perbankan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Bagi praktisi akademik, memberikan kontribusi untuk pengembangan SIA
secara teori maupun praktek di Indonesia khususnya di bidang perbankan.
2. Bagi praktisi perbankan, hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan serta kebijakan yang berhubungan dengan
penelitian terhadap kinerja SIA di perusahaan.
3. Dokumentasi ilmiah yang bermanfaat bagi peniliti berikutnya yang
memiliki persamaan tujuan dengan penelitian ini.
http://etd.eprints.ums.ac.id/2150/1/B200040169.pdf

Rabu, 01 Desember 2010

karakteristik Sia

Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem informasi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
• SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
• Berpegang pada prosedur yang relatif standar
• Menangani data rinci
• Berfokus historis
• Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
• Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
• Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
• Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
• Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
• Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
• Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan sharing knowledge
• Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
• Spesialis Informasi
• Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
• Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
• Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
• Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
• Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
• Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
• Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.


Sumber : www.anneahira.com/artikel-umum/sistem-informasi-akuntansi.html
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM :
 Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka  sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup  sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.


Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan


Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting

Sistem Akuntansi Biaya
 Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
 adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer

Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.


Sumber: rooswhan.staff.gunadarma.ac.id